inspirasi

Kamis, 06 Desember 2012

Anatomi hewan burung dara


BAB I
MATERI DAN METODE
Praktikum Biologi dengan materi Pengamatan Anatomi Burung Merpati (Columba domestica) dilaksanakan pada hari Kamis, tanggal 18 Oktober 2012 pukul 07.00 - 09.00 WIB di Laboratorium Fisiologi dan Biokimia Ternak, Fakultas Peternakan dan Pertanian, Universitas Diponegoro, Semarang.

1.1.            Materi
Alat yang digunakan pada praktikum adalah baki bedah yang digunakan untuk meletakkan preparat ( burung merpati ), paku jepit untuk menjepit burung merpati yang akan dibedah, gunting, pisau, dan pinset untuk membedah bagian tubuh merpati.Bahan yang digunakan pada praktikum adalah burung merpati (Columba domestica) sebagai objek pengamatan, eter yang berfungsi untuk membius burung merpati, formalin 4 % dan alkohol 70 % untuk mengawetkan hewan percobaan.

1.1              Metode
Metode yang digunakan dalam praktikum adalah membius burung merpati dengan eter, kemudian meletakkan burung merpati pada baki bedah dan jepit pad sisi – sisinya. Menghilangkan bulu pada bagin dada sampe dorsal, menyayatnya dengan menggunakan pisau dan gunting. Kemudian mencacat hasil pengamatan dan menggambar bagian burung merpati yang diamati.
BAB II
HASIL DAN PEMBAHASAN
2.1.      Inspecto pada Burung Merpati( Columba domestica )     
            Berdasarkan hasil praktikum anatomi Burung Merpati didapatkan hasil sebagai berikut.
4
 
3
 
5
 
6
 
2
 
1
 
Sumber: Data Primer Praktikum Biologi, 2012.
Ilustrasi 16.Inspecto pada Burung Merpati (Columba domestica) 
Keterangan  :   1. Kepala
                       2. Mata
                       3. Kepala depan
                       4. Paruh
                       5. Dada
                       6. Sayap
                                   
            Berdasarkan hasil pengamatan menunjukkan bahwa anatomi tubuh merpati secara eksternal dibedakan atas caput, serviks, trunus, dan cauda. Ekstrimitas posterior berupa kaki, otot daging paha kuat, sedang bagian bawahnya bersisik dan bercakar. Mulut mempunyai rostrum atau paruh yang terbentuk oleh maksila pada ruang atas dan mandibula pada ruang bawah. Bagian alam rostrum dilapisi oleh lapisan yang disebut sedang sebelah luar dilapisi oleh pembungkus selaput zat tanduk ( Kardang, 2002 ).
            Caput pada burung merpati terdiri atas rostrum paruh  yang dibentuk oleh maksila dan mandibula, nares yang terletak pada bagian lateral, rostrum bagian atas, cera yang merupakan suatu tojolan kulit yang lunak pada basis rostrum bagian atas, organon visus, dan porus acusticus-externus (Radiopoetro, 1996).

2.2.      Sectiopada Burung Merpati( Columba domestica)
            Berdasarkan hasil praktikum anatomi Burung Merpati didapatkan hasil sebagai berikut.

Sumber: Data Primer PraktikumBiologi2012.
Ilustrasi17 .SectiopadaBurungMerpati( Columbadomestica).
Bedasarkan hasil mengamatan anatomi burung merpati (Columbia domestica ) organ internal meliput trakea, esophagus, jantung, hati, ventrikulus, pankreas, duodenal loop, pulmo dexter, pulmo sinister, duodenum, ureter, uretra, ginjal dan ovarium.
Kerangka dalam burung merpati merupakan delivat kerangkan yang mengalami klasifikasi atau bertulan keras. Hanya sedikit tulang rawan yang masih tersisa. Ruas penyusun ruang pada leher merpati dapat berjumlah 12-14. Jika rangka opendikular belakang teradaptasikan untuk memnangun sayap, maka rapendi tulang belakang teradaptasi untuk hinggap, berjalan atau berenang. Pada kaki terdiri dari empat jari dan biasannya kulit pada bagian ini memiliki sisik. Cranium dilengkapi dengan rahang atas dan bawah tetapi keduannya tidak memiliki gigi, sebagai gantinya tengkorak dilengkapi dengan paruh. Diyakini bahwa paruh cukup ringan dibandingkan gigi. Ekstrimitos anterior yang merupakan ala ( sayap ) sectionya terdiri atas humerus sebagai lengan atas, radius atau ulna, ossa carpalus sebagai tulang pergelangan tangan pada merpati hanya tinggal sisanya yaitu as scaphodium menempel pada ulna, as cuniformes menempel pada radius ( Kant, 2001 ).








2.3       Sistem Pencernaan pada Burung Merpati( Columba domestica)
1
 
Berdasarkan hasil praktikum anatomi Burung Merpati didapatkan hasil sebagai berikut:
5
 
4
 
3
 
2
 
8
 
6
 
7
 
Sumber: Data Primer Praktikum Biologi,2012.
Ilustrasi18.Sistem Pencernaan pada Burung Merpati( Columba domestica)

Katerangan      :1. Paruh
2. Esofagus
3. Crop ( tembolok)
4. Empela
5. Proventrikulus
6. Jejunum
7. Ususbesar
8. Kloaka.

Berdasarkan hasil praktikum system pencernaan pada merpati yaitu pada sisterna digestivum, tractus digestivirus terdiri dari cavum oris. Didalamnya terdapat lingus kecil runcing yang dibungkus oleh lapisan zat tanduk sebagai lanjutannya adalah faring yang pendek. Kemudian esophagus yang panjang terjadi perluasan yang disebut crop ( tembolok ) sebagai tempat penimbum bahan makanan sementara dan perlunakan dari crop masuk kedalam yang dapat dibedakan atas proventriculus dan ventriculus. Proventriculus menghasilkan cairan lambung sedangkan ventriculus berdinding tebal berlapis jaringan epitel keras sebelah dalam yang menghasilkan skresi dalam hati, empedal sering terdapat batu kecil atau pasir untuk membantu mencerna makanan secara mekanis. Kemudian makanan masuk menuju usus halus. Enzim yang dihasilkan oleh pancreas dan empedu dialirkan kedalam usus halus. Hasil pencernaan berupa sari-sari makanan diserap oleh kapiler darah pada dinding usus halus (Hiekman 2003).













2.4 Sistem Pernapasan pada Burung Merpati( Columba domestica).
Berdasarkan hasil praktikum anatomi Burung Merpati didapatkan hasil sebagai berikut:
2
 
4
 
3
 
1
 

Sumber: Data Primer Praktikum Biologi, 2012.
Ilustrasi 19.Sistem Pernapasan pada Burung Merpati( Columba domestica).

Keterangan      :1.  Anorsal
2. Trakea
3. Bronkus
4. Paru-paru

Berdasarkan hasil praktikum system pernapasan pada burung merpati terdiri atas nostril yang terletak pada paruh, cavum nasalis, covum oris, laring yang tersusun atas tulang rawan, terhubung dengan covum oris dan rima glottis. Pada bagian caudal, terdapat suatu tulang rawan yang melintang dari dorsal dan cauda yang disebut pessulus. Bagian ini menyongkong suatu lipatan yang berasal dari selaput lender dan lipatan ini disebut membrane semi limaris, menurut pendapat Jasin ( 1987 )





















BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
3.1.      Kesimpulan
Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan pada praktikum acara ketiga yaitu pengamatan anatomi pada burung merpati dapat disimpulkan bahwa organ – organ yang menyusun burung merpati secara lengkap yaitu jantung, paru-paru, hati, pankreas, usus dan kloaka. Sistem pencernaan burung merpati yaitu paruh, kerongkongan, tembolok, lambung kelenjar, lambung pengunyah, usus halus, usus besar, rectrum, kloaka. Pada system pernapasan burung merpati yaitu melalui anorsal ke trakea sebagai saluran udara pernapasan ke bronkus yaitu saluran cabang kemudian paru – paru bagian kanan dan kiri.

3.2.      Saran
Berdasarkan pengamatan pada praktikum kali ini harus diperhatikan pada saat proses pembiusan supaya burung cepat pingsan. Ketika melakukan penyayatan untuk memisahkan organ pencernaan dan pernapasan harus teliti supaya saluran tidak terputus.







 

DAFTAR PUSTAKA
Kardong, K.V. 2002.Vetrebrates Comparative Anatomy, Function, Evolusi, North America, McGraw-Hill. Companies, Inc.

Hiekman, C.P.L.S. Robert dan A. Larson. 2003. Animal Diversity. North Amerika.McGraw-Hill. Companies, Inc.

Jasin, M. 1987. ZoologiVetrebrata. Surabaya: PenerbitSinarWijaya.

Kant, G.C.R.K. Carr. 2001. Comparative of the Anatomy Vertebrates. Ninth Sedition. New York, McGraw-Hill. Companies, Inc.



 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar