Sabtu, 15 Desember 2012
Buat kalian yang pengen tau bwangetttt informasi tentang Universitas Diponegoro dan berita yang paling baru klik disni dan buat para Mahasiswa Universitas Diponegoro dapat mengakases materi kuliah secara online klik disini . dan buat para mahasiswa yang pengen tauu lebih tentang dosen yang satu ini (om Al-BARI) klik disini
Kamis, 06 Desember 2012
Anatomi hewan burung dara
BAB
I
MATERI
DAN METODE
Praktikum Biologi
dengan materi Pengamatan Anatomi Burung Merpati (Columba domestica) dilaksanakan pada hari Kamis, tanggal 18 Oktober
2012 pukul 07.00 - 09.00 WIB di Laboratorium Fisiologi dan Biokimia Ternak,
Fakultas Peternakan dan Pertanian, Universitas Diponegoro, Semarang.
1.1.
Materi
Alat yang digunakan
pada praktikum adalah baki bedah yang digunakan untuk meletakkan preparat (
burung merpati ), paku jepit untuk menjepit burung merpati yang akan dibedah,
gunting, pisau, dan pinset untuk membedah bagian tubuh merpati.Bahan yang
digunakan pada praktikum adalah burung merpati (Columba domestica) sebagai objek pengamatan, eter yang berfungsi
untuk membius burung merpati, formalin 4 % dan alkohol 70 % untuk mengawetkan
hewan percobaan.
1.1
Metode
Metode yang digunakan
dalam praktikum adalah membius burung merpati dengan eter, kemudian meletakkan
burung merpati pada baki bedah dan jepit pad sisi – sisinya. Menghilangkan bulu
pada bagin dada sampe dorsal, menyayatnya dengan menggunakan pisau dan gunting.
Kemudian mencacat hasil pengamatan dan menggambar bagian burung merpati yang
diamati.
BAB
II
HASIL
DAN PEMBAHASAN
2.1. Inspecto pada Burung Merpati( Columba domestica )
Berdasarkan hasil praktikum anatomi Burung Merpati didapatkan hasil sebagai berikut.
|
Sumber:
Data Primer Praktikum Biologi, 2012.
Ilustrasi
16.Inspecto pada Burung Merpati
(Columba domestica)
Keterangan : 1. Kepala
2. Mata
3. Kepala depan
4. Paruh
5. Dada
6. Sayap
Berdasarkan hasil pengamatan menunjukkan bahwa anatomi
tubuh merpati secara eksternal dibedakan atas caput, serviks, trunus, dan
cauda. Ekstrimitas posterior berupa kaki, otot daging paha kuat, sedang bagian
bawahnya bersisik dan bercakar. Mulut mempunyai rostrum atau paruh yang
terbentuk oleh maksila pada ruang atas dan mandibula pada ruang bawah. Bagian
alam rostrum dilapisi oleh lapisan yang disebut sedang sebelah luar dilapisi
oleh pembungkus selaput zat tanduk ( Kardang, 2002 ).
Caput
pada burung merpati terdiri atas rostrum paruh yang dibentuk oleh maksila dan mandibula, nares
yang terletak pada bagian lateral, rostrum bagian atas, cera yang merupakan
suatu tojolan kulit yang lunak pada basis rostrum bagian atas, organon visus,
dan porus acusticus-externus
(Radiopoetro, 1996).
2.2. Sectiopada Burung Merpati( Columba domestica)
Berdasarkan hasil praktikum anatomi Burung Merpati didapatkan hasil sebagai berikut.
Sumber:
Data Primer PraktikumBiologi2012.
Ilustrasi17
.SectiopadaBurungMerpati( Columbadomestica).
Bedasarkan hasil
mengamatan anatomi burung merpati (Columbia
domestica ) organ internal meliput trakea, esophagus, jantung, hati, ventrikulus,
pankreas, duodenal loop, pulmo dexter, pulmo sinister, duodenum, ureter, uretra, ginjal dan ovarium.
Kerangka dalam burung
merpati merupakan delivat kerangkan yang mengalami klasifikasi atau bertulan
keras. Hanya sedikit tulang rawan yang masih tersisa. Ruas penyusun ruang pada
leher merpati dapat berjumlah 12-14. Jika rangka opendikular belakang teradaptasikan untuk memnangun sayap, maka
rapendi tulang belakang teradaptasi untuk hinggap, berjalan atau berenang. Pada
kaki terdiri dari empat jari dan biasannya kulit pada bagian ini memiliki
sisik. Cranium dilengkapi dengan
rahang atas dan bawah tetapi keduannya tidak memiliki gigi, sebagai gantinya
tengkorak dilengkapi dengan paruh. Diyakini bahwa paruh cukup ringan
dibandingkan gigi. Ekstrimitos anterior
yang merupakan ala ( sayap ) sectionya terdiri atas humerus sebagai lengan
atas, radius atau ulna, ossa carpalus sebagai tulang pergelangan tangan pada merpati
hanya tinggal sisanya yaitu as scaphodium
menempel pada ulna, as cuniformes menempel
pada radius ( Kant, 2001 ).
2.3 Sistem Pencernaan pada Burung Merpati( Columba domestica)
|
|
|
|
|
|
|
|
Sumber:
Data Primer Praktikum Biologi,2012.
Ilustrasi18.Sistem
Pencernaan pada Burung Merpati(
Columba domestica)
Katerangan :1. Paruh
2. Esofagus
3. Crop (
tembolok)
4. Empela
5. Proventrikulus
6. Jejunum
7. Ususbesar
8. Kloaka.
Berdasarkan hasil
praktikum system pencernaan pada merpati yaitu pada sisterna digestivum,
tractus digestivirus terdiri dari cavum oris. Didalamnya terdapat lingus kecil
runcing yang dibungkus oleh lapisan zat tanduk sebagai lanjutannya adalah
faring yang pendek. Kemudian esophagus yang panjang terjadi perluasan yang
disebut crop ( tembolok ) sebagai tempat penimbum bahan makanan sementara dan
perlunakan dari crop masuk kedalam yang dapat dibedakan atas proventriculus dan
ventriculus. Proventriculus menghasilkan cairan lambung sedangkan ventriculus
berdinding tebal berlapis jaringan epitel keras sebelah dalam yang menghasilkan
skresi dalam hati, empedal sering terdapat batu kecil atau pasir untuk membantu
mencerna makanan secara mekanis. Kemudian makanan masuk menuju usus halus.
Enzim yang dihasilkan oleh pancreas dan empedu dialirkan kedalam usus halus.
Hasil pencernaan berupa sari-sari makanan diserap oleh kapiler darah pada dinding
usus halus (Hiekman 2003).
2.4 Sistem Pernapasan pada Burung Merpati( Columba domestica).
Berdasarkan hasil praktikum anatomi Burung Merpati didapatkan hasil sebagai berikut:
|
|
|
|
Sumber:
Data Primer Praktikum Biologi,
2012.
Ilustrasi
19.Sistem Pernapasan pada Burung Merpati(
Columba domestica).
Keterangan :1.
Anorsal
2. Trakea
3. Bronkus
4. Paru-paru
Berdasarkan hasil
praktikum system pernapasan pada burung merpati terdiri atas nostril yang
terletak pada paruh, cavum nasalis, covum oris, laring yang tersusun atas
tulang rawan, terhubung dengan covum oris dan rima glottis. Pada bagian caudal,
terdapat suatu tulang rawan yang melintang dari dorsal dan cauda yang disebut
pessulus. Bagian ini menyongkong suatu lipatan yang berasal dari selaput lender
dan lipatan ini disebut membrane semi limaris, menurut pendapat Jasin ( 1987 )
BAB
III
KESIMPULAN
DAN SARAN
3.1. Kesimpulan
Berdasarkan pengamatan yang
telah dilakukan pada praktikum acara ketiga yaitu pengamatan anatomi pada burung merpati dapat disimpulkan bahwa organ – organ yang menyusun burung merpati secara lengkap yaitu jantung,
paru-paru, hati, pankreas, usus dan kloaka. Sistem pencernaan burung merpati yaitu paruh, kerongkongan, tembolok, lambung kelenjar, lambung pengunyah, usus halus, usus besar, rectrum, kloaka. Pada system pernapasan burung merpati yaitu melalui anorsal ke trakea sebagai saluran udara pernapasan ke bronkus yaitu saluran cabang kemudian paru – paru bagian kanan dan kiri.
3.2. Saran
Berdasarkan pengamatan pada praktikum kali ini harus diperhatikan pada saat
proses pembiusan supaya burung cepat pingsan. Ketika melakukan penyayatan untuk memisahkan
organ pencernaan dan pernapasan harus teliti supaya saluran tidak terputus.
DAFTAR
PUSTAKA
Kardong,
K.V. 2002.Vetrebrates Comparative Anatomy, Function, Evolusi, North America,
McGraw-Hill. Companies, Inc.
Hiekman,
C.P.L.S. Robert dan A. Larson. 2003. Animal Diversity. North
Amerika.McGraw-Hill. Companies, Inc.
Jasin,
M. 1987. ZoologiVetrebrata. Surabaya: PenerbitSinarWijaya.
Kant,
G.C.R.K. Carr. 2001. Comparative of the Anatomy Vertebrates. Ninth Sedition.
New York, McGraw-Hill. Companies, Inc.
Langganan:
Postingan (Atom)